Jumat, 30 Maret 2012

Geguritan...

Katresnan

Wiwit kok kandhakake tresna iku
Liwat kali dhak kintirake prau godhong pring
Amrih bisa lelayaran ana ing segaraning atimu

Kirane mung kowe kang bisa mangertani
Kala-kala sliramu dadi impenku
Jalaran awak dewe adoh jarake

Duh Gusti...
Aku titip deweke marang sliramu
Aja nganti deweke sedih apa maneh nganti nangis
Amargi separo semangatku ana ing deweke

 

AYAH... :)




                 Biasanya bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja di perantauan, yang kuliah jauh dari orang tuanya.. akan sering sekali kangen dengan Mamanya.
Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin Mama lebih sering menelponmu untuk menanyakan keadaanmu, tapi tahukah kamu ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu  kecil, Mama-lah yang lebih sering berdongeng, tapi tahukah kamu bahwa sepulang Papa bekerja, Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian??

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil...

Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa menganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu. Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan di lepas dulu roda bantunya ", Mama takut putri kecilnya jatuh dan terluka...

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin membiarkanmu, menatapmu dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena ia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta mainan baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu terpenuhi.

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentakmu dengan berkata : "Sudah di bilang! Kamu jangan minum air dingin!"
Berbeda dengan Mama yang memperhatikanmu dan menasehatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkanmu.

Ketika kamu beranjak remaja...
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk di ijinkan keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan : "Tidak boleh!"
Tahukah  kamu bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat luar biasa berharga...
Setelah itu kamu marah pada Papa dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama...
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak di batinnya, bahwa Papa sangat ingin mengikuti kemauanmu. Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu.

Ketika seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia :')
Papa sesekali menguping dan mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saatkamu mulai lebih di percayai dan Papaakan sedikit melonggarkan peraturan keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang di lakukan Papa adalah duduk di ruang tamu dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut, ketika  melihat putri kecilnya pulang larut malam, hati Papa mengeras dan Papa memarahimu...
Sadarkah kamu, bhwa hal yang di takuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah bahwa seluruh paksaan yang di lakukan Papa itu semata-mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pillihanmu tidak sesuai dengankeinginan Papa.

Ketika kamu menjadi gadis dewasa...
Dan kamu harus pergi kuliah di kota lain.. Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberimu nasehat ini - itu dan menyuruhmu untuk berhati-hati.

Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya dan menepuk pundakmu berkata : "Jaga dirimu baik-baik sayang"
Papa melakukan semua itu agar kamu KUAT ... kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...
Padahal dalam batin Papa saat itu merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saat kamu di wisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman lelakimu dtang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin.
Dan akhirnya...
Saat Papa melihatmu duduk di panggung pelaminan bersama lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papapun tersenyum bangga...

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi ke belakang panggung sebentar dan menangis?
Papa menangis karena Papa sangat bahagia, kemudian Papa berdoa.....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata : "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik...
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik...
Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang menjenguk...

Dengan rambut yang semakin memutih...
Dengan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya...
Papatelah menyelesaikan tugasnya...

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat lagi untuk menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu,
Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal.